Review Jurnal
Review Jurnal Psikologi
I.A. Judul Penelitian
Jurnal Penelitian Kualitatif
B. Nama Penulis
Fitria Ismali (Universitas
Negeri Gorontalo)
C. Nama Jurnal
Deskripsi Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Pembelajaran Matematika Di Kelas V SDN
6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango
Pendidikan menjadi kebutuhan yang
primer, karena dengan
arus globalisasi yang
semakin pesat, manusia harus
dapat mengikuti perkembangan
zaman. Salah satu
cara yang ditempuh adalah
dengan belajar. Dengan
belajar, manusia diharapkan
dapat menyerap informasi sebanyak-banyaknya melalui
pembelajaran dan dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Di samping itu,
siswa atau pembelajar harus bisa ikut
berpartisipasi, ikut mencoba
dan melakukan sendiri yang
sedang dipelajari. Pembelajaran
yang mengacu pada
pembelajaran aktif adalah jika
guru mampu menciptakan
suatu kondisi belajar
yang memungkinkan siswa berkembang
secara optimal. Salah
satu metode pembelajaran yang
biasa diterapkan guru dalam kelas di SDN 6 Bulango Selatan adalah metode
ceramah. Pembelajaran matematika dengan
metode ceramah cenderung meminimalkan
keterlibatan siswa dalam
belajar dan siswa
menjadi kurang aktif. Kenyataan
ini nampak pada
siswa kelas V
di SDN 6
Bulango Selatan, sebagian siswa
mengalami kesulitan belajar
mata pelajaran matematika.
Agar ketuntasan belajar siswa
dapat tercapai salah
satu upaya yang
dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif. Pembelajaran kooperatif yang
di maksud adalah
model pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student
Team Achievement Divisions).
Pembelajaran kooperatif tipe
STAD adalah salah
satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana,dan merupakan
model yang paling baik untuk
permulaan bagi guru
yang baru menggunakan
pendekatan kooperatif (Slavin, 2010:143). Slavin (dalam
Asma, 2006:51) menjelaskan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions),
siswa ditempatkan dalam kelompok belajar
beranggotakan empat atau
lima orang siswa
yang merupakan campuran dari
kemampuan akademik yang
berbeda, sehingga dalam setiap
kelompok terdapat siswa
yang berprestasi tinggi,
sedang dan rendah
atau variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis, atau kelompok sosial
lainnya.
III. Masalah/ Pertanyaan
Penelitian
-
IV. Hipotesis
-
V. Metode
- Jenis/ Metode Penelitian
Metode pendekatan fenomenologis
dengan jenis penelitian kualitatif,
maksudnya bahwa dalam
penelitian ini peneliti berusaha memahami
arti sebuah peristiwa
dan kaitannya terhadap
objek penelitian.
- Metode Pengambilan Data
Sebelum dilakukan pengambilan
dan pengumpulan data. Data keseluruhan dikelompokkan terlebih dahulu menjadi 2
jenis data, yaitu :
1. Data primer,
merupakan informasi utama
dalam penelitian, meliputi
seluruh data kualitatif yang
diperoleh melalui kegiatan
observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam
hal ini, yang
menjadi data penelitian
adalah deskripsi penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe
STAD dalam pembelajaran matematika di kelas V SDN 6
Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango.
2. Data sekunder,
merupakan data yang
diperoleh melalui buku–buku
referensi berupa
pengertian–pengertian dan teori–teori
yang ada hubungannya
dengan permasalahan yang sedang diteliti. Yang menjadi sumber data
adalah guru dan siswa.
Adapun prosedur
pengumpulan data dalam
penelitian ini antara
lain observasi, wawancara dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi merupakan langkah
awal dalam melakukan penelitian, observasi dilakukan untuk mengetahui secara
detail tentang lokasi maupun kondisi tempat (sekolah) yang akan di teliti baik
dari segi siswa, guru bahan ajar, sumber belajar, lingkungan belajar dan
sebagainya.
2. Wawancara
Wawancara sebagai
alat penilaian digunakan
untuk mengetahui pendapat, aspirasi, harapan,
prestasi, keinginan, keyakinan
dan proses belajar
siswa.Kegiatan wawancara dilakukan
secara langsung yaitu
mengadakan tanya jawab dengan
responden seperti guru,
siswa dan ditunjang
dari berbagai data
lainnya. Instrumen pedoman wawancara
dilakukan secara terstruktur
untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan.
3. Dokumentasi
Dokumen diartikan
sebagai suatu catatan
tertulis/gambar yang tersimpan tentang sesuatu
yang sudah terjadi.
Dokumentasi merupakan bukti
fisik berupafoto yang
diambil pada saat
mengadakan penelitian, dalam
kegiatan observasi, wawancara,
dan pengamatan proses pembelajaran.
- Metode Analisis Data
Sedangkan analisis data dalam
penelitian ini, Milles dan Hubberman (dalam Tohirin, 2012 : 141) menjelaskan
bahwa analisis data merupakan langkah-langkah untuk memproses
temuan penelitian yang
telah ditranskripkan melalui
proses reduksi data, yaitu
data disaring dan
disusun lagi, dipaparkan,
diverifikasi atau dibuat
kesimpulan.
VI. Hasil Penelitian
Peneliti mengamati
bahwa guru sudah
baik dalam menggunakan
model pembelajaran
kooperatif tipe STAD,
mulai dari menyampaikan
tujuan dan memotivasi siswa
terlihat sangat baik,
menyajikan materi, mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok kooperatif,
evaluasi, dan sampai
pada penghargaan kelompok
terlihat baik. Meskipun dalam kegiatan membimbing kelompok bekerja dan belajar
masih cukup, namun
penerapan model pembelajaran
kooperatif ini dapat terlaksana
dengan baik, karena sebagian besar langkah-langkah dari model kooperatif tipe
STAD, dilaksanakan dengan baik. Namun dalam proses pembelajaran guru sering
mendapati siswa yang sulit untuk diatur, terlihat hanya bermain dan tidak aktif
dalam mengerjakan tugas kelompok,
sehingga seringkali teman-teman
kelompoknya, ataupun kelompok yang
lain merasa terganggu.
Sedangkan untuk siswa,
dalam mengerjakan tugas kelompok terkadang
siswa merasa sulit
atau kurang paham
dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru,
hal ini karena
guru belum maksimal dalam membimbing kelompok
untuk bekerja dan
belajar. Karena guru
hanya sesekali membimbing siswa
dalam kelompok, guru
kebanyakan hanya duduk
di depan kelas dan menyuruh siswa
bertanya apabila ada yang belum dipahami. peneliti mengamati bahwa
penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD
dalam pembelajaran
matematika, pada materi
pecahan telah dilaksanakan
dengan baik, terdiri dari 6 (enam)
langkah utama yaitu: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, menyajikan/menyampaikan materi,
mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar,
membimbing kelompok bekerja
dan belajar, evaluasi,
dan memberikan penghargaan. Dampak dari pembelajaran tersebut dapat
dilihat atau diamati dengan jelas ketika proses pembelajaran berlangsung, yaitu
guru ataupun siswa sudah menerapkan
langkah-langkah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan
benar, sehingga proses
pembelajaran berjalan dengan
baik, interaksi guru dengan
siswa, siswa dengan
siswa terlihat baik,
selain itu siswa dapat berinteraksi dan bekerja sama
dalam kelompok.
VII.Review/ Komentar
Secara konten keseluruhan
jurnal ini sudah terlihat sangat baik dalam hal mendeskripsikan apa yang ingin
disampaikan oleh peneliti. Karena penelitian ini termasuk penelitian yang
menggunakan metode secara kualitatif yakni dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Deskripsi yang detail dan mendalam tentang kasus merupakan sebuah
keharusan bagi peneliti kualitatif. Kemudian dari segi struktural, meskipun dalam
penelitian kualitatif narasi yang disampaikan berdasarkan dengan kebutuhan
penelitian, namun akan lebih baik lagi jika ditambahkan poin masalah atau
pertanyaan penelitian. Hal ini tentunya akan membantu peneliti untuk
mempermudah dalam hal mengkategorikan atau mengklasifikasikan tujuan
penelitiannya. Seperti pertanyaan “bagaimana cara menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Stad dalam pembelajaran Matematika di kelas V SDN 6 Bulango
Selatan Kabupaten Bone Bolango?” dan “mengapa siswa Matematika di kelas V SDN 6
Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango memerlukan model pembelajarn kooperatif
tipe Stad?” .
VIII. Abstrak Jurnal
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dalam
pembelajaran matematika, telah
dilaksanakan dengan baik, terdiri
dari 6 (enam)
langkah utama yaitu:
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi
motivasi, menyajikan materi,
mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar,
membimbing kelompok bekerja
dan belajar, memberikan evaluasi, dan memberikan
penghargaan. Dampak dari pembelajaran tersebut dapat dilihat atau
diamati dengan jelas
ketika proses pembelajaran
berlangsung, yaitu guru ataupun
siswa sudah menerapkan
langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan
benar, sehingga proses
pembelajaran berjalan dengan
baik, interaksi guru dengan siswa, siswa dengan siswa terlihat baik, selain itu
siswa dapat berinteraksi dan bekerja sama dalam kelompok.
Kata kunci
: Penerapan, Model
pembelajaran kooperatif tipe
STAD, pembelajaran matematika.
IX. Referensi
Asma, Nur.
2006. Model pembelajaran
kooperatif. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional
http://nopiwanabadi.blogspot.com/2011/5/hakikat-pembelajaranmatematika.html
Jonson, D.
W., & Johnson,
R.1991, Learning Together
and Alone, Cooperative and individualisti learning.
Boston: Allyn and Bacon.
Sagala, Syaiful,
2009, Konsep dan
Makna Pembelajaran Untuk
Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Alfabeta, Bandung
Tohirin. 2012.
Metode Penelitian Kualitatif
Dalam Pendidikan dan
Bimbingan Konseling – Pendekatan
Praktid untuk Peneliti
Pemula dan Dilengkapi dengan Contoh
Transkip Hasil Wawancara Serta
Model Penyajian Data.
Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.Trianto. 2009. Mendesain
Model Pembelajaran Inovatif
Progresif: Konsep,Landasan, dan
Implementasinya Pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Kencana Prenada Madia Group
Wardhani, Sri.
2008. Paket fasilitasi
pemberdayaan kkg/mgmp matematika Analisis si dan skl mata pelajaran
matematika smp/mts untuk optimalisasi tujuan mata pelajaran matematika. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan
Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Matematika.
0 komentar:
Posting Komentar